Baikkah Ayam Dikonsumsi Setiap Hari?
Disadur dari Delish, jenis dan cara pengolahan ayam punya peranan besar untuk menentukan aman tidaknya mengonsumsi hewan satu ini. Sebab, tidak memungkinkan juga bagi kita untuk mengatakan dengan tegas bahwasanya ayam berbahaya atau tidak.
Pada intinya, semua hal sebaiknya berada dalam takaran sedang-sedang saja. Jika detikers terlalu banyak mengonsumsi ayam, sejumlah efek samping yang telah dijelaskan di atas bisa saja terjadi. Di lain pihak, bila terlalu sedikit, manfaat-manfaatnya pun tidak bisa diraih.
Bagaimana bila sudah terlalu nyaman makan ayam tiap hari? Sebagaimana dijelaskan dalam laman Eating Well, selain ayam, kamu harus mengimbanginya dengan sumber protein maupun lemak sehat lainnya. Alhasil, kebutuhan tubuh akan berbagai jenis nutrisi dapat terpenuhi.
Demikian penjelasan lengkap mengenai manfaat dan efek samping makan ayam setiap hari. Semoga pembahasannya bisa menjawab pertanyaan di benak detikers, ya!
Banyak orang menghindari makan malam karena katanya bisa bikin gemuk. Sebenarnya bukan masalah waktu makannya, tapi apa yang kamu makan lah yang bisa membuatmu gemuk. Jika kamu makan malam dengan makanan yang tepat, kamu tak akan mengalami kegemukan.
Seperti juga yang disarankan para dokter, bahwa ternyata ada makanan yang sebaiknya tidak kamu jadikan menu makan malam lho. Makanan itu adalah daging ayam dan telur. Russell Rosenberg, Ph.D., CEO National Sleep Foundation mengatakan dalam Health.com bahwa ayam atau makanan lain yang mengandung protein tinggi sebaiknya tidak jadi menu makan malam.
Ini dikarenakan tubuh akan kesulitan mencerna makanan ketika seharusnya sudah beristirahat dan tidur malam hari. Aktivitas pencernaan makanan seharusnya menurun hingga 50% selama kamu tidur tapi jika kamu makan makanan yang susah dicerna, pencernaan juga akan melambat dan mengganggu metabolisme.
Sebaiknya makan makanan yang ringan seperti buah-buahan. Jangan makan terlalu banyak karbohidrat juga. Jika pun ingin makan makanan berkarbohidrat tinggi atau protein tinggi, makan lah 3-4 jam sebelum kamu tidur.
Sudah umum jika kamu tak boleh minum kopi atau makanan ekstra pedas malam hari sebelum tidur karena ini bisa membuatmu sakit perut dan sulit tidur. Tapi belum tahu kan bahwa makan daging ayam juga tak dianjurkan oleh ahli kesehatan? Yuk makan yang ringan-ringan saja dari sekarang ladies.
Karkas merupakan bagian tubuh ayam setelah dilakukan penyembelihan secara halal sesuai dengan CAC/GL 24-1997 General Guideline for use of the term “halal”, pencabutan bulu dan pengeluaran jeroan, tanpa kepala, leher, kaki, paru-paru, dan atau ginjal, dapat berupa karkas segar, karkas segar dingin, atau karkas beku. Standar penentuan mutu karkas dan daging ayam telah disusun oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN) yang tertuang dalam SNI 3924:2009 tentang mutu karkas dan daging ayam.
Karkas ayam diklasifikasikan berdasarkan umur dan bobot karkas. Berdasarkan umur ayam dibagi menjadi 3 (tiga) kategori umur yaitu 1) < 6 minggu atau ayam muda (fryer/broiler), 2) 6 minggu sampai dengan 12 minggu atau ayam dewasa (roaster), dan 3) > 12 minggu atau ayam tua (stew). Selanjutnya berdasarkan bobot karkas dibagi menjadi 3 (tiga) jenis ukuran yaitu 1) <1,0 kg atau ukuran kecil, 2) 1,0 kg sampai dengan 1,3 kg atau ukuran sedang, dan 3) >1,3 kg atau ukuran besar.
Persyaratan mutu karkas ayam ditentukan berdasarkan fisik dan mikrobiologis. Secara fisik, mutu karkas ayam dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Persyaratan tingkatan mutu fisik karkas ayam
ada sedikit kelainan pada tulang dada atau paha
ada kelainan pada tulang dada dan paha
tulang utuh, kulit sobek sedikit, tetapi tidakpada bagian dada
tulang ada yang patah, ujung sayap terlepas ada kulit yang sobek pada bagian dada
Bebas dari memar dan atau “freeze burn”
ada memar sedikit tetapi tidak pada bagian dada dan tidak “freeze burn”
ada memar sedikit tetapi tidak ada “freeze burn”
Bebas dari bulu tunas (pin feather)
ada bulu tunas sedikit yang menyebar, tetapi tidak pada bagian dada
Persyaratan mutu mikrobiologis dari karkas ayam dapat dilihat pada Tabel 2
Tabel 2 Syarat mutu mikrobiologis
Staphylococcus aureus
Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan dalam penentuan mutu karkas daging ayam adalah pelabelan pada kemasan ayam. Terdapat standar informasi yang harus terdapat dalam label kemasan primer minimal mencantumkan 1) nama produk, 2) merk dagang, 3) NKV, dan 4) label halal. Sementara itu pada label kemasan sekunder minimal mencantumkan 1) nama produk, 2) merk dagang, 3) tanggal produksi, 4) nama dan alamat produsen, 5) berat bersih, 6) NKV, 7) label hala, dan 8) cara penyimpanan. Penyimpanan karkas atau daging ayam dapat dilakukan dalam bentuk segar, segar dingin, atau beku di ruangan atau tempat sesuai dengan karakteristik produk.
Meningkatkan kolesterol
Cara memasak ayam yang tidak tepat dapat memicu risiko kesehatan. Konsumsi makanan yang digoreng setiap hari dapat menambah asupan lemak dan meningkatkan kadar kolesterol.
Risiko infeksi bakteri
Anda berisiko mengalami keracunan makanan akibat bakteri Salmonella jika cara pengolahan ayam tidak tepat, misalnya tidak bersih atau kurang matang.
Konsumsi ayam setiap hari sebenarnya tidak masalah. Namun, Anda perlu memperhatikan jenis ayam, bagian ayam, dan cara memasak yang tepat. Selain itu, lengkapi kebutuhan gizi lainnya dengan mengikuti pedoman gizi seimbang.
[embed-health-tool-bmi]
Daging ayam adalah santapan lezat yang digemari jutaan manusia di seantero dunia. Saking sukanya, beberapa orang bahkan makan ayam setiap hari tanpa henti. Akan tetapi, makan ayam setiap hari apakah baik bagi tubuh kita?
Di Indonesia, ayam disajikan dengan berbagai cara. Ada yang digoreng, dibakar, disemur, hingga diopor. Variasi pengolahan beragam ini menjadikan ayam sebagai hidangan yang tidak membosankan. Tak mengherankan jika hewan satu ini begitu digandrungi.
Namun, pernahkah detikers bertanya-tanya, apakah mengonsumsi daging ayam setiap hari berdampak baik untuk tubuh? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kamu bisa baca uraian lengkapnya melalui pembahasan berikut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Membuat Mood Lebih Baik
Kandungan asam amino triptofan yang dipunyai daging ayam membuat serotonin, 'hormon kesenangan', punya kadar tinggi di area otak. Perlu diingat bahwasanya triptofan dalam ayam tidak begitu tinggi sehingga bisa langsung membuatmu bahagia. Namun, penelitian menunjukkan daging ayam dapat meningkatkan kadar serotonin jika berpadu dengan faktor lain.
Berat badan berlebih
Konsumsi makanan tinggi lemak dalam jumlah berlebih akan berkontribusi pada peningkatan berat badan. Bila tak bisa mengendalikan nafsu makan ayam setiap hari, Anda mungkin akan mengalami pertambahan bobot tubuh.
Asupan protein berlebihan juga dapat meningkatkan risiko keracunan, penyakit batu ginjal, penyakit jantung, dan kanker usus besar.
Menjaga Berat Badan dan Kesehatan Jantung
Sederhananya, dengan mengonsumsi lebih banyak protein, tubuh akan merasa kenyang kendati porsi yang dimakan lebih sedikit. Oleh karena itu, daging ayam yang mengandung banyak protein jadi pilihan menarik untuk dikonsumsi saat sedang weightloss atau sekadar menjaga berat badan tubuh.
Efek dominonya, semakin ideal berat badan, faktor risiko kesehatan lain seperti jantung juga turut berkurang. Misalnya saja, mengatasi kadar trigliserida dan tekanan darah yang tinggi. Jadi, daging ayam bermanfaat untuk menurunkan/menjaga berat badan sekaligus menjaga kesehatan jantung.
Potensi Kehilangan Nutrisi Penting
Memang benar bahwasanya ayam mengandung sejumlah hal yang baik, seperti protein misalnya. Namun, jika detikers mengonsumsinya secara terus-menerus, tidak menutup kemungkinan tubuh kekurangan nutrisi lainnya yang juga penting.
Hal ini sebagaimana disarankan secara langsung oleh Mackenzie Burgess, seorang pengembang resep di Cheerful Choices.
"Saya sarankan untuk mengonsumsi berbagai macam protein dari sumber hewani dan nabati sepanjang minggu. Beberapa sumber hewani favorit saya termasuk salmon, udang, daging sapi yang diberi makan rumput, yogurt, dan telur. Sumber protein nabati pilihan saya adalah tahu, edamame, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Kacang-kacangan termasuk buncis, lentil, dan kacang polong dan kaya akan nutrisi penting seperti protein, serat, kalium, dan zat besi. Variasi ini akan memberi Anda keragaman nutrisi yang lebih baik dalam makanan Anda. Selain itu, makanan ini juga membuat makan menjadi menyenangkan dan mengasyikkan!" jelasnya dikutip dari EatingWell pada Kamis (14/11/2024).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Daging ayam secara luas dianggap sebagai salah satu jenis protein yang paling serbaguna. Memang benar bahwa orang cenderung menggunakan ayam dalam banyak olahan makanan.
Selain mudah disiapkan, ayam juga termasuk daging tanpa lemak yang paling disukai untuk kebutuhan sehari-hari. Ayam mengandung banyak protein dengan sedikit lemak dibandingkan daging merah.
Meskipun ayam dikenal sebagai salah satu daging sehat selain ikan, para ahli gizi melarang untuk mengonsumsinya setiap hari. Terlalu banyak ayam juga dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan. “Ini tidak hanya menyebabkan penambahan berat badan tetapi juga dapat memberikan efek berbahaya pada jantung,” demikian laporan, seperti dikutip dari laman Times of India, Kamis (11/5/2023).
Terlalu banyak makan ayam juga dapat menyebabkan keracunan dalam beberapa kasus. Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa daging ini tidak boleh dikonsumsi setiap hari.
1.Terlalu banyak protein
Idealnya, sekitar 10 hingga 35 persen asupan kalori harian harus terdiri dari protein. Makan terlalu banyak protein menyebabkan tubuh menyimpannya sebagai lemak. Ini berarti kenaikan berat badan meningkat dan menyebabkan peningkatan kadar lipid darah. Mengunyah sepotong besar ayam setiap hari akan berkontribusi pada sebagian besar asupan protein, jadi pastikan untuk tetap memperhatikannya.
2. Risiko penyakit jantung
Makan terlalu banyak ayam dapat menyebabkan kadar kolesterol lebih tinggi. Tidak mengherankan bahwa ini terkait dengan penyakit kardiovaskular. Karena itu, makan ayam dan produk lain yang kaya protein secara tidak langsung meningkatkan masalah kardiovaskular atau gangguan kesehatan yang dapat menyebabkan kematian.
3. Kesulitan menjaga berat badan
Mengonsumsi terlalu banyak protein hewani seperti daging ayam dapat mempersulit menjaga berat badan yang sehat. Menurut beberapa laporan, jika dibandingkan dengan vegetarian, orang yang mengonsumsi daging ayam setiap hari cenderung memiliki BMI yang lebih besar.
4. Kemungkinan keracunan makanan lebih besar
Menangani ayam selalu merepotkan. Jika Anda belum memasak daging sampai matang atau secara kebetulan, sayuran bersentuhan dengan ayam mentah, Anda mungkin membuat makanan menjadi terkena salmonella atau campylobacter. Bakteri ini terkenal dengan efek buruknya pada tubuh manusia, karena dapat menyebabkan penyakit parah. Sangat penting bagi kelompok orang yang rentan, seperti lansia, anak-anak, dan wanita hamil, untuk menghindari jenis kontaminasi ini dengan cara apa pun.
5. Peluang resistensi antibiotik lebih tinggi
Sudah menjadi praktik umum di kalangan peternak unggas untuk memasukan antibiotik pada ternak mereka. Dengan memakan ayam ini, manusia kemudian bisa menjadi kebal terhadap antibiotik tersebut. Tentu saja, ini menimbulkan risiko yang sangat nyata ketika menghadapi infeksi dan orang harus minum antibiotik. Kemungkinan obatnya tidak bekerja sebagaimana mestinya.
Selain bergizi, daging ayam juga cukup mudah didapat dan diolah menjadi aneka makanan lezat. Namun, apakah ada manfaat makan ayam setiap hari? Temukan jawabannya dalam ulasan berikut!
Efek makan ayam setiap hari
Meski makan ayam setiap hari boleh-boleh saja, ada risiko efek samping yang perlu Anda waspadai jika makan berlebihan.
Efek Samping Makan Ayam bagi Tubuh
Diringkas dari Physicians Committee for Responsible Medicine (PCRM) dan Eating Well, makan daging ayam secara terus-menerus tiap harinya juga punya efek samping. Di bawah ini pembahasan lengkapnya: