Demo yang dilakukan oleh Aliansi Masyarakat Jawa Timur di depan Kantor Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Jalan Frontage Ahmad Yani, Rabu (31/1/2018) siang mengakibatkan lalu lintas padat merambat. (agn)
Suara Music: A Label at the Forefront of Melodic Techno and Deep House
Suara Music: More than just a record label, Suara Music is a gateway to the pulsating world of melodic techno and deep house music. Founded in 2008 by renowned Spanish DJ and producer Marc Deplanch, the label quickly established itself as a hub for fresh, infectious sounds, captivating listeners worldwide with its driving rhythms, soulful melodies, and overall emotive atmosphere.
A Journey Through Soulful Soundscapes
From its inception, Suara Music has been at the forefront of the melodic techno and deep house scene, consistently delivering groundbreaking and genre-defining tracks. The label’s releases have showcased a diverse range of sounds, often incorporating elements of jazz, soul, and ambient music, creating a unique and captivating soundscape that resonates with music enthusiasts worldwide.
Nurturing Talent and Shaping the Scene
Suara Music has played a pivotal role in nurturing and promoting emerging talent within the melodic techno and deep house scene. The label’s roster boasts an impressive array of producers and DJs, each contributing their distinctive sound to Suara Music’s ever-evolving soundscape. Notable artists like Adana Twins, Alexi Delano, André Crom, Enzo Lehn, Gaetano Armao, Guy J, Henry Dep, Ilario Alicante, John Graham, Karsten Kaels, Marc Deplanch, Nick Curly, Oliver Huntemann, and Robert Owens have all graced the Suara Music stage, launching their careers to international stardom.
A Legacy of Unwavering Passion
Throughout its illustrious journey, Suara Music has remained true to its core values of passion, creativity, and innovation. Marc Deplanch’s unwavering commitment to pushing the boundaries of electronic music has resulted in a remarkable legacy of groundbreaking releases, unforgettable events, and a thriving community of dedicated fans.
1. When was Suara Music founded?
2. What kind of music does Suara Music release?
3. What are some of the most popular artists on Suara Music?
4. Does Suara Music host events?
5. How can I submit my music to Suara Music?
6. What is the future of Suara Music?
Find My Labels – findmylabels.comMix & Master Partner – smmastering.com
Sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Pilkada Jujur Kota Medan menggelar aksi demo di depan kantor KPU Kota Medan. Mereka menuntut agar Pilwalkot Medan 2024 dilakukan pemungutan suara ulang (PSU).
Pantauan detikSumut, Jumat (6/12/2024), sekitar pukul 14.30 WIB, mayoritas pendemo terlihat mengenakan pakaian serba putih mulai memadati dan berorasi di Kantor KPU Medan yang berada di Jalan Kejaksaan. Sebuah mobil pikap yang dilengkapi dengan speaker turut digunakan untuk menyuarakan tuntutan mereka.
Namun, sekitar pukul 15.00 WIB, hujan deras mengguyur lokasi. Massa aksi akhirnya memilih mundur sejenak untuk berteduh di sekitar tempat tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian pada pukul 15.55 WIB, massa kembali berkumpul di depan kantor KPU Medan dan menyampaikan aspirasinya kembali. Mereka masih menunggu kehadiran Ketua KPU Medan untuk memberikan tanggapan terkait aksi demonstrasi yang berlangsung hari ini.
Koordinator Gerakan Aksi Aliansi Pilkada Jujur, Datuk Wandi, mengatakan pihaknya mendesak KPU Medan untuk segera melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU). Hal ini didasarkan pada situasi bencana banjir besar yang melanda Kota Medan saat hari pemungutan suara, sehingga dinilai menghambat partisipasi masyarakat.
"Jadi begini, di undang-undang KPU itu ada mereka buat aturan kalau ada bencana alam contohnya seperti banjir, kebakaran, keributan atau apa itukan mereka siap untuk melakukan PSU. Jadi, sementara pada tanggal 27 kemarin, Kota Medan dilanda bencana alam banjir besar-besaran hampir 88% Kota Medan dilanda banjir, jadi minat masyarakat untuk melakukan pemilihan itu sangat kecil, minim, diakibatkan mereka lebih mementingkan rumahnya ketimbang untuk memilih. Jadi kita singkat ceritanya kita kemari untuk meminta kepada komisioner KPU untuk melakukan PSU, karena 5 hari yang lalu kita sudah kemari, komisaris KPU bersedia melakukan PSU tetapi sampai detik ini mereka tidak mau menandatangani PSU tersebut," ujar Datuk Wandi saat di wawancarai di lokasi.
Ia menegaskan bahwa aksi yang mereka lakukan bukan untuk mendukung salah satu pasangan calon (paslon) tertentu. Aksi ini dilakukan oleh masyarakat yang menjadi korban banjir dan merasa perlu untuk menyampaikan aspirasi terkait kondisi Pilkada.
"Tidak ada, kita dari masyarakat, kita korban banjir, tidak ada menyatakan salah satu paslon," tegasnya.
Datuk Wandi juga mengaku ada temuan kecurangan yang melibatkan aparat lingkungan dalam penyelenggaraan Pilkada. Ia menjelaskan bahwa temuan tersebut telah disampaikan kepada Bawaslu untuk ditindaklanjuti.
"Ada, ada juga temuan-temuan di masyarakat, seperti kecurangan dari aparat lingkungan, seperti Kepling yang diarahkan oleh lurah. Selain itu, ada juga bukti-bukti yang kita terima dan sudah disampaikan ke Bawaslu kemarin, pada hari Selasa," ujarnya.
Datuk Wandi mengaku jika tuntutan mereka tidak ditanggapi, bakal melakukan aksi lanjutan. "Kemungkinan (ada), tadi kita sudah cukup banyak massa cuma terkendala Kota Medan yang sering hujan," tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh M Hasbi Fauzi, peserta magang bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
Is your network connection unstable or browser outdated?